Kamis, 20 September 2018

PEMILU LAGI.... AH !


Pasangan Capres-cawapres dan Daftar Calon Tetap (DCT) Calon Anggota Legislatif atau Caleg DPR RI dan DPD RI telah ditetapkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan apakah kita sudah siap ikut pemilu lagi? Siap tidak siap, kita sebagai rakyat jika diajukan pertanyaan jawabanyya pasti siap, memang apa susahnya datang ke Tempat Pemungutan Suara ( TPS) dan menusuk-nusuk kertas suara, ya toh? Artinya, silahkan bersaing bagi mereka yang punya banyak uang untuk berebut kursi dan kedudukan, asal jangan lupa dengan rakyat kebanyakan yang setiap hari peras keringat banting tulang demi bertahan hidup, bagi-bagilah walau sekedar untuk beli pulsa.


Faktanya pemilu adalah soal pesta. Disebut dengan jelas sebagai Pesta Demokrasi. Namanya pesta pasti bersenang senang dan gamblang sekali pada tiap penyelenggaraan pemilu triliunan uang negara mengucur, tumpah dan jadi bancakan. Banyak orang bersenang-senang, banyak acara dan makanan-makanan enak, orang-orang di mana-mana pakai pakaian seronok dan biduan-biduan bertubuh montok, tapi pasti lebih banyak yang tidak terlibat atau sekedar menonton dari kejauhan.

Dalam banyak kesempatan saya bisa ikut merasakan nuansa pesta itu, dari sibuk membuat atribut-atribut kampanya, datang dan makan enak pada acara-acara yang diselenggarakan peserta pemilu, dapat uang sogokan agar mau memilih, didaftar  oleh calo suara sebagai salah seorang yang akan dapat uang Rp 10000,- sebagai ongkos datang ke TPS dan ikut terlibat jadi panitia penyelenggara yang sudah pasti tak kalah asyik. Menyenangkan dan menggairahkan sudah pasti dan sulit disangkal, melenakan. Namanya juga pesta,  menjadi bagian darinya benar-benar sulit untuk menolak walau ketika direnungkan rasanya ada bnyak dosa yang harus ditanggung.

Apakah dari awal adanya Pesta Demokrasi ini beraroma kemubaziran seperti sekarang ini? Dan akankah terus kekonyolan ini berlangsung di dunia yang manusianya konon lebih baik dari generasi sebelumnya? Saya menjalani pemilu  berturut-turut dalam dua tahun terakhir dan satu lagi sudah di depan mata setelah sebelumnya mengalami pemilu-pemilu lain yang lebih meriah. Entah mengapa, ada harapan tak ada lagi pesta-pesta mubazir ini.  begitu banyak pengorbanan untuk hasil yang tidak jelas manfaatnya bagi semua orang.

Sudah ah !

Tidak ada komentar: