Tiga hari sudah waktu registrasi
ulang kartu selular prabayar resmi berjalan, menurut berita sudah lebih dari limapuluhpuluh juta yang melakukannya, sepertinya masyarakat sangat antusias. Walau
demikian ternyata ada pihak yang tak mau
registrasi lalu bermain-main dengan membuat berita HOAX, dengan menyebar berita
bahwa program registrasi ulang ini adalah yang hoax. Bisa dimaklumi, karena program
pemerintah ini salah satu tujuannya adalah untuk menangkal hoax maka tukang hoax
pasti melawan.
Masyarakat kita walau sekarang secara
umum generasi mudanya adalah anak-anak sekolahan, namun karena minatnya pada
pengetahuan sangat rendah, tidak senang membaca dan masih hidup dalam pola lama
yang mengandalkan telinga, maka walau bergelar sarjana dan berprofesi guru pun
gampang dimakan hoax. Orang-orang pedalaman yang sulit mengakses berita mungkin
bisa dimaklumi, tapi yang tampak terdidik ternyata jadi penyebar hoax tentu saja menyedihkan. Apa mau dikata, begitulah kenyataannya, di
zaman internet ketika informasi begitu mudah dilacak, ternyata banyak orang-orang
yang cuma mengandalkan WA (WhatsApp) sebagai sumber pengetahuan utama. Dan mereka
tentu saja korban hoax.
Hoax sudah sedemikian meresahkan. Fitnah
merajalela dan kesatuan bangsa terancam karena orang-orang langsung telan saja
informasi tanpa mengunyahnya. Lalu mereka yang telah termakan hoax menyebarkan
lewat mulut kepada orang-orang dengan bangga, yang guru –tanpa sadar—menghasut siswanya,
ustad menyesatkan umat dan mereka yang dibayar untuk membuat hoax bisa makan
enak. Semua itu harus segera diatasi.
Dengan registrasi kartu selular
menggunakan data resmi ada harapan orang tidak lagi seenaknya menggunakan
ponselnya untuk melakukan sesuatu yang dilarang. Tentu saja setan akan selalu
punya cara mengganggu kehidupan, walau begitu kejahatan harus tetap dilawan. Mari
#LawanHoax.
Semoga program registrasi kartu
prabayar ini sukses, dan kita akan sama-sama lihat apakah akan efektif intuk
mengatasi masalah-masalah bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar