Sabtu, 14 September 2013

Kaki Lima Kaki Seribu

Istilah kaki lima saya yakin tak sefamiliar istilah pedagang kaki lima. Masih banyak orang yang tak tahu maksud kaki lima itu, kalau pedagang kaki lima tentu saja mereka yang berjualan dan mangkal di trotoar. Sedang kaki lima yang trotoar pasti sedikit yang memahaminya.


Akrabnya kita dengan istilah pedagang kaki lima saya kira bukan karena jumlah pedagang kaki lima terus bertambah dan terus pula ditata keberadaannya dan sering ngajak ribut aparat, tapi lebih karena keberadaan kaki lima atau trotoar seperti tidak diperhatikan.

Mungkin tak sanggup pengelola trotoar mengatasi masalah, karena jumlah pedagang terus bertambah sehingga setiap ada perbaikan trotoar fungsinya sebagai tempat pedestrian justru berubah jadi tempat berjualan. Bahkan bukan saja untuk berjualan, tapi juga jadi jalan sepeda motor dan tempat parkir liar. Orang-orang yang punya mobil biasanya memanfaatkan tempat untuk jalan kaki ini untuk parkir. Tak cuma di komplek perumahan atau di perkampungan, bahkan di kawasan yang dekat dengan kantor para pengambil kebijakan pun hal semacam ini berlangsung.

Mungkin sudah waktunya istilah kaki lima diganti dengan istilah kaki seribu.




Tidak ada komentar: