Berita ditemukannya bakso daging babi tambah ramai saja. Ternyata ada
di banyak tempat di Jakarta, dari Jakarta Selatan sampai Jakarta Utara.
Sejauh ini menurut berita tak ada sangsi untuk mereka para pembuatnya,
dan dari berita yang saya tonton di televisi kemarin para pelakunya
tampak seneng-seneng saja ketika disorot kamera, salah satu pelaku
sambil cengengesan ngomong begini: "namanya juga orang usaha..."
Sudah banyak terbongkar sebenarnya lelaku curang semacam itu; dulu ada
bakso dari daging tikus, lalu martabak daging celeng, dan masih banyak
lagi. Sebagai orang yang kenal dengan banyak pedagang jalanan, menyimak
berita tentang pedagang curang bagi saya bukan sesuatu yang
mengejutkan, jangankan yang kelas pedagang kaki lima, yang kelas
restoran pun andai kita akrab dengan dapurnya praktek curang-curangan
bukan hal aneh.
Sebenarnya bisa dikatakan praktek kotor bukan rahasia di negri ini, korupsi saja berjamaah. Jadi
ditemukannya bakso daging babi ini bisa saja mengejutkan dan
menimbulkan sedikit masalah bagi para pedagang bakso, tapi saya yakin
hal ini tidak akan berlangsung lama. Apalagi konon bangsa ini gampang
lupa.
Yang mengejutkan bagi saya justru tawaran sertifikasi halal oleh MUI
(Majelis Ulama Indonesia). Serendah itukah kelas lembaga yang
mengatasnamakan diri tempat berkumpulnya para ulama? Setahu saya
sertifikasi halal itu tidak gratis, bahkan ada isu dijadikan bisnis,
hal ini yang membuat saya menganggap rendah tawaran MUI itu. Urusan melabeli barang dagangan dengan kata "halal" itu kan urusan pedagang, kalau MUI peduli
dengan umat agar selalu menjaga kehalalan makanan, lakukan saja dengan
cara seorang ulama. Menawarkan produk sertifikat halal itu cara
pedagang.
Saya membayangkan kalau nanti bakso mendapat sertifikat halal, harga
bakso bersertifikat akan naik. Lalu bakso yang dijual murah pun akan
dilabeli halal juga oleh penjualnya sesuka hati. Sementara penggunaan
daging celeng terus terjadi dan saya makan bakso babi atau celeng itu
tanpa rasa jijik. Kemudian ada ribut-ribut lagi soal bakso
bersertifikat halal ternyata mengandung daging babi, akankah kita
menyalahkan MUI?
Begitu banyak praktik dagang dan apapun yang memungkinkan makanan yang
kita santap setiap hari menjadi haram. Dan ini bukan soal daging babi
yang anak kecil pun tahu keharamannya, ini soal yang lebih luas yang
tak bisa diatasi dengan sertifikat halal. Lagipula di negara yang konon
mayoritas warganya muslim kok ada sertifikat halal, aneh bagi saya itu.
2 komentar:
jd bikin ilang selera makan baksoku nih
iya nih
parah ya,
padhal yang buat itu g tau, anaknya ikutan makan atau enggak kan,,
beli bakso di tempat yang menjanjikan ni enaknya...
Posting Komentar