Rabu, 13 Juli 2011

Tentang Kecurangan di Stasiun (Lagi)

Pada posting tentang kecurangan petugas loket stasiun mungkin tidak terjadi di setiap stasiun di Jabodetabek. Saya  sendiri mengalaminya justru tidak di Stasiun Pasar Minggu, tapi di Stasiun Kota dan Stasiun Senen. Jadi walau tidak berlaku di semua stasiun namun sangat mungkin terjadi di banyak stasiun di Jakarta atau mungkin juga di seluruh Indonesia. Maka tadi pagi di Stasiun Pasar Minggu kembali saya mengamati situasinya agar lebih yakin dengan masalah yang kemarin dan kini saya bicarakan.


Memang benar bahwa petugas loket tidak mencantumkan nama dirinya. Saya cari-cari di bagian baju atau di meja tak saya temukan, yang saya dapati adalah selembar kertas HVS ukuran setengah folio yang berisi peringatan. Peringatan itu menekankan empat poin yang salah satunya agar calon penumpang jangan meninggalkan loket sebelum memeriksa uang kembalian. Sayangnya, di peringatan yang hurufnya kecil itu tidak dicantumkan nomor telepon pengaduan, tapi justru ditambahi keterangan:  SETELAH MENINGGALKAN LOKET, PENGADUAN TIDAK DILAYANI. 

Ini jelas tindakan yang tidak berpihak pada konsumen, karena umumnya konsumen yang biasanya terburu-buru menyadari telah ditipu setelah pergi dari loket. Dan ulah petugas loket pun rasanya memanfaatkan kebiasaan calon penumpang yang sering terburu-buru meninggalkan loket , entah karena sebal didorong-dorong oleh pengantri di belakangnya atau karena memburu kereta.  Kertas HVS yang ditempel di kaca itu pun menurut saya posisinya kurang tepat karena tidak berada di depan pembeli tiket.

Jadi peluang berbuat curang tetap terbuka, atau jangan-jangan memang sengaja diciptakan. Karena seperti ada yang mengatakan bahwa uang hasil kecurangan itu tak dimakan oleh penjaga loketnya saja, tapi dibagi-bagi rata. Maka jika pelayanan konsumen KRL benar-benar sedang ditingkatkan, saya harap hal ini segera diatasi dengan benar.




2 komentar:

TUKANG CoLoNG mengatakan...

laporan ke STASIUN ajaaaa.. stasiun TV dan stasiun radio..ke stasiun koran juga (eh emang ada?)

Muhammad A Vip mengatakan...

ini soal serius, jangan bercanda ya!