Selasa, 16 Juni 2009

Kenapa? Oh, ibu.


Dari arah yang berlawanan kami bertemu. Saat itu aku berjalan sendiri di Jalan Merdeka Selatan. Dia berujar padaku dengan tiba-tiba ketika badannya tepat berada disampingku. ”Pak, minta duitnya seribu tiga ratus!”
Aku menatap wajahnya refleks dan secepat kilat tanganku terangkat memberi tanda bahwa tidak bisa. Dia langsung pergi begitu saja. Aku pun terus melangkah tapi tiba-tiba terasa berat langkahku, lalu kucoba menengok ke arah belakang mengamati keadaan. Apa yang baru saja terjadi? Ada beberapa orang di sekitarku tapi kenapa dia meminta kepadaku. Dia seorang wanita yang kukira seumuran ibuku. Ah, reaksiku tadi mungkin karena pernah aku atau sering menyaksikan orang dipalak atau ditodong di jalanan Jakarta. Ah, sepertinya ini mengganggu perasaan dan pikiran.
Tapi yang lebih mengganggu pikiranku adalah jumlah uang yang dimintanya tadi, ”seribu tiga ratus”. Kenapa seribu tiga ratus? Apa karena sepontan, atau gugup atau memang dia sedang butuh uang sejumlah itu. Dan aku punya uang sejumlah itu, tapi kenapa aku tak memberikan padanya?

Gambar: forexindo.com

Tidak ada komentar: