Senin, 09 Juni 2014

Kesetaraan Dalam Hukum?

Menyaksikan Debat Capres di layar televisi semalam (9-6-2014), bagi saya yang menarik adalah ketika Cawapres Hatta Rajasa menyambung paparan Capres Prabowo saat menyampaikan visi dan misi dalam hal penegakan hukum. Di sana Hatta berbicara tentang kesetaraan di depan hukum. Muncul juga ungkapan “hukum tajam ke bawah tumpul ke atas” yang pastinya klise semata. Dalam hati saya merasa, Prabowo yang gagah berani dan membanggakan, ternyata harus dibebani oleh bunyi-bunyi sumbang yang  mestinya tidak perlu ada .


Betapa orang-orang masih mengingat dengan jelas apa yang belum lama ini terjadi, ketika Rasid anaknya Ratta Rajasa dengan mobil mewahnya menabrak di jalan tol dan mengakibatkan korban dua orang meninggal. Apa yang terjadi setelahnya, anak itu bebas begitu saja dan kini sekolah di luar negri. Maka saya langsung kaget saat menyaksikan tayangan itu, tak kusangka tak kuduga kukira dia oh ternyata.

Dan di twitter di facebook muncul aneka macam komentar untuk hal yang semestinya memalukan ini. Ternyata tetap khas mentalitas pejabat kita secara umum, dimana saya melihat para pejabat kita (atau bisa jadi bangsa kita secara umum) adalah orang-orang yang asyik masyuk dengan dirinya sendiri dan ketika berhadapan dengan orang banyak berupaya melakukan pencitraan dengan berbuat sesuatu yang dianggapnya bisa menyenangkan banyak orang dan dirinya pun mendapat keuntungan.

Bagi orang kritis  tentu tak akan terpengaruh dengan kedunguan semacam itu, tapi bisa jadi benar bahwa ini mentalitas umum bangsa kita, sehingga hal semacam itu bisa berlangsung dengan aman sentosa. Di kehidupan sehari-hari mudah kita dapati orang-orang yang mengenakan atribut agama atau menonjolkan keagamaannya, tapi realitas menunjukkan kita bukan masyarakat pengamal agama. Sampah di mana-mana, orang berharta menumpuk dan pamer kemewahan, orang miskin bergelimpangan di jalanan, apakah agama membolehkan yang semacam ini?


Negri ini penuh dengan sikap anarkhis. Hukum cuma mainan. Jadi bicara penegakan hukum begitu penting untuk saat ini, tapi kalau kemudian yang mengkampanyekan hal ini orang-orang yang tidak semestinya, itu sama saja menyiram minyak ke pintu rumah yang terbakar, akan ludes seluruh rumah pada akhirnya. Dan kita terus-menerus mengalaminya.

1 komentar:

Dary SEO mengatakan...

ijin menyimak dulu gan