Kamis, 21 Maret 2013

Sampah Kanal Banjir Barat, Pak

Persoalan sampah adalah persoalan sangat penting sekarang ini. Di tengah hidup manusia yang begitu konsumtif dan acuh dengan keadaan, sampah bisa diibaratkan seperti keringat yang terus mengucur dari badan yang sibuk bekerja di bawah terik matahari. Dimana-mana sampah, terus dikumpulkan dan dimusnahkan tapi seperti tak pernah diapa-apakan, menumpuk terus dan berserakan di sembarang tempat.


Kalau di darat sampah menggunung, di sungai sampah menggenang. Seperti air di kubangan, sampah di sungai yang dangkal pun diam tak bergerak meski air deras terus menyeretnya. Seperti di Pintu Air Manggarai, sampah sisa banjir lalu masih menumpuk tak tertangani. Memang lokasinya sulit dijangkau alat berat, dan saya kira itu alasannya kenapa sampai sekarang sampah itu masih menumpuk. 

Sepertinya ada upaya yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, yaitu dengan menerjunkan tiga orang yang setiap hari berusaha mengurai tumpukan sampah itu dengan menarik-narik jalinan sampah yang terdiri dari segala macam rupa benda. Banyak kayu-kayu dan bambu-bambu panjang yang sepertinya jadi problem utama sulitnya sampah diurai. Upaya lain yang dilakukan adalah dengan membakar sampah itu, tapi sepertinya hanya menghanguskan bagian permukaan saja.

Entah siapa yang bertanggungjawab mengatasi sampah di Kanal Banjir Barat, apakah Pemprov DKI atau Pemerintah Pusat, yang jelas sudah berbulan-bulan sejak banjir bulan Januari lalu sampah itu masih tergelar bahkan sudah menyerupai daratan. Saya kira kalau Jokowi melihat kenyataan ini masalahnya tidak akan seperti ini, karena pasti langsung tunjuk ini-itu dan beres. Pak Jokowi...datanglah!

4 komentar:

farhan mengatakan...

harus segera tertangani sob...panggilll pak jkowi...xixixi

Muhammad A Vip mengatakan...

farhan:sampe sekarang saya belum ketemu beliau, sibuk blusukan kemana tau

berta mengatakan...

hehe...bang jokowi sibuk nyari dukungan lagi kali bang

ronal mengatakan...

pak bosnya yg satu doyan blusukan dan yg satu hobinya marah2 di depan kamera :(