Rabu, 20 Maret 2013

Bukan Pedagang Kaki Lima

Bicara pedagang kaki lima yang semerawut di Jakarta memang bikin mumet. Bertahun-tahun mereka yang jumlahnya selalu bertambah sepertinya tak benar-benar dicarikan solusi tertibnya. Memang ada masa-masa mereka diusir atau digaruk dari kebiasaannya memanfaatkan jalur pedestrian, tapi biasanya hanya pada saat ada kepentingan. 


Gubernur baru yang konon sukses mengelola kaki lima di Solo sepertinya layak ditunggu gebrakannya, soalnya keadaan yang ada sekarang sudah membutuhkan penanganan serius. Rakyat secara umum sudah tak peduli aturan, selama mereka melakukannya rame-rame biasanya perlawanan mereka bisa sangat sengit pada petugas. Maka mumpung citra gubernur baru masih bagus di mata rakyat, penanganan kaki lima yang semrawut harus sesegera mungkin.

Beberapa hari lalu di Pasar Minggu yang kaki limanya siang malam tumpah ruah di jalanan sempat ada penertiban, trotoar yang tidak hanya ditempati untuk berjualan tapi juga dipasangi tenda permanen dibongkari aparat dan sempat bersih, sayang hanya selang satu hari keadaannya kembali seperti semula. Trotoar memang tak dijadikan tempat jualan lagi karena dipagari, tapi pedagang justru memanfaatkan jalanan untuk menggelar lapaknya.

Gubernur memang harus segera merealisasikan idenya mengganti camat dan lurah se-Jakarta yang mayoritas tak bermutu. Karena lurah-lurah yang langsung berhadapan dengan kenyataan lapanganlah yang diharapkan bisa memuluskan rencana mengubah wajah kumuh Jakarta. Pedagang-pedagang jalanan itu harus dicarikan oleh lurah-lurah itu tempat yang layak untuk berjualan sebelum diusir atau digaruk. 

Tugas berat tentu saja mengatasi kesemerawutan yang dibiarkan bertahun-tahun ini, tapi adalah tanggungjawab para aparat itu untuk mengatasi ini semua. Mereka dibayar untuk mengurus kota ini, mereka dibayar, jadi tak ada tempat bagi mereka untuk banyak beralasan. Seperti para petinggi  PT. MRT yang dicopot karena lambat bekerja, lurah dan camat juga walikota pun mestinya bisa dicopot kapan pun jika tak memuaskan dalam kerjanya.


Tidak ada komentar: