Kamis, 21 Juli 2011

Pemerintah Oh Pemerintah

“Beras mahal, minyak tanah nggak ada, pake gas dikorupsi. Rakyat kecil nggak boleh hidup apa ya?!”

“Boleh kok, buktinya kita masih ngada”

“Hidup segan mati takut!”

Begitulah cletak-cletuk pagi hari di sebuah warung di daerah pinggiran Jakarta dua hari lalu. Meski penuh tawa tapi saya yakin di benak mereka penuh dengan kepahitan. Mereka hidup di sebuah negara tapi seperti hidup di belantara yang setiap makhluk bertanggung jawab dengan diri sendiri karena tak ada jaminan dari siapapun tentang nasib masing-masing, bahkan dari orang-orang yang dipercaya untuk mengurus kesejahteraan mereka.

Negara adalah tempat yang semestinya menjamin hidup setiap warganya. Karena pemerintah dipilih bukan untuk sekedar ada apalagi untuk berkuasa dan menindas tapi untuk mengelola setiap potensi yang ada untuk kepentingan bersama. Kenyataan yang ada sekarang sungguh membingungkan. Pemerintah yang dipilih dengan harapan mampu membawa warga negara kepada kebaikan-kebaikan justru mengeksploitasi rakyat untuk kepentingan kekuasaan.

Warga yang semestinya memiliki tempat mengadu atas segala problematika yang ditanggungnya malah bingung karena pemerintah -sebagai tempat mengadunya- justru jadi sejenis monster yang menakutkan. Warga akhirnya lebih banyak diam dan sesekali cletak-cletuk ketika sudah tak tahan memendam masalah.

Dipindah dari Brugglothak.

13 komentar:

zan P O P mengatakan...

sekali lagi kita disuruh sabar...

yah...kita harus sabar mendengar janji2 manis dari sang pengusa yg tidak amanah...

Muhammad A Vip mengatakan...

demikianlah

Dihas Enrico mengatakan...

jangan menunggu pemerintah melakukan apa yg kita minta,,tapi lakukan apa yg kita bisa lakukan untuk pemerintah...... :)

kita harrus berpikir dewasa untuk menyongsong bangsa yg akan semakin maju...

Dhe mengatakan...

Hmm, susah mah kalo ngomongi masalah politik.. dhe nyimak aja Vip.. :)

Muhammad A Vip mengatakan...

zone: kita rakyat setiap saat melakukan untuk negri ini dan pemerintahnya dengan bekerja dan membayar pajak. anda tahu setiap hari rakyat memberi barang dengan pajak di dalamnya, itu untuk mereka yang setiap hari hidup mewah dan merasa mulia. wajar kalo kemudian mengeluh karena uang pajak itu dikorup dan tak kembali pada yang berhak.
Dhe:hehe

Dihas Enrico mengatakan...

tunggudulu mas,, pajak yg dibayar dalam kehidupan sehari-hari adalah PPN,,sedang pajak penghasilan ada kategorinya,,bahkan pengusaha juga ada yg bebas pajak,yaitu pengusaha non PKP.... :)

PPN esensinya adalah 10% untuk setiap nilai barang

o ya,pernahkah anda zakat dan meneliti apakah zakat anda sudah disalurkan secara semestinya...???

Muhammad A Vip mengatakan...

PPN juga pajak, intinya rakyat setor pada negara. dan pengelola negara digaji dari uang kas yang ada. mereka digaji untuk ngurusi rakyat, kalo tidak kerja harus dihukum.
soal zakat, baiknya berikan pada tetangga yang kita tahu butuhnya. lembaga zakat kita sama korupnya. lihat kantor baznas di kebon sirih, di depannya banyak tuna wisma tak terurus.

Dihas Enrico mengatakan...

satu hal saja apabila tidak ada pajak,,bisa membayangkankah apa yg akan terjadi...??

Muhammad A Vip mengatakan...

dunia merdeka tentunya. :D

Dihas Enrico mengatakan...

ah y bener...??

terus negara membangun dan berkarya pakai duit apa donk...?

Muhammad A Vip mengatakan...

ah, jaman dulu nggak ada duit pembangunan bisa jalan, duit itu cuma alat tukar

Dihas Enrico mengatakan...

sebanrnya dengan adanya lembaga seperti negara kita mengalami kemajuan apa kemunduran ya...??
saya jd bingung...kenapa manusia banyak aturannya...

Muhammad A Vip mengatakan...

jelas kemunduran. kebanyakan dari kita sekarang begitu tergantung pada sedikit orang yang dianggap memiliki kelebihan, padahal mereka belum tentu bisa dipercaya