Selasa, 08 Februari 2011

Sepeda Motor Bagi Semua?

Konon di DKI pertambahan sepeda motor sampai 2000 unit setiap harinya. Kalau itu benar-benar terjadi sungguh keterlaluan, lah saya ini sepeda ontel  saja nggak punya. Tapi benar atau tidaknya kabar itu saya rasa lupakan saja, yang jelas setiap hari jalanan di ibu kota sudah penuh sesak dan yang namanya sepeda motor sudah seperti brondongan peluru yang seakan ingin menghabisi hidup saya saja. Sesuatu yang membuat setiap kali menyebrang jalan saya selalu berdoa semoga orang-orang yang pernah saya pinjami duit dan belum saya kembalikan mengikhlaskan piutangnya.


Terus terang saya sebagai warga yang bukan pengguna sepeda motor sering merasa terganggu oleh ulah banyak pengguna sepeda motor yang sering ugal-ugalan. Walaupun kadang kalau ingat ketika saya mengendarai motor yang juga kadang tak mau mengalah, terdorong untuk memakluminya, tapi rasanya saya tak pernah ngebut ditengah keramaian. Ngebut di saat jalanan ramai itu yang benar-benar bikin jengkel. Biasanya pengendara yang sok itu seenaknya main selap selip diantara pengendara lain atau menikung begitu saja di depan mobil yang tengah asyik melaju. Maka yang terjadi biasanya akan terlontar caci maki. Tak cukup dengan itu, pertengkaran di jalanan pun sering terjadi. Seakan hidup kita tak jauh dari persoalan ganggu mengganggu.

Dan kemarin saat peluncuran website Suara Publik seseorang dari Honda Tiger Miling List (HTML) mengusulkan agar setiap orang di Jakarta menggunakan sepeda motor untuk mengurangi kemacetan. Menurutnya mobil yang berbadan besar itulah biang macetnya, karena satu mobil konon bisa memberi ruang lima sampai enam motor baik di jalanan maupun di tempat parkir. Usul yang seratus persen pasti tak disetujui oleh para pejabat. Dan bagi saya usul ini tidak solutif, kenapa tidak pakai sepeda saja.

Tapi usul dari perwakilan HTML itu menyadarkan saya tentang realitas yang kita hadapi saat ini. Setiap orang seakan kini hanya ingin enaknya sendiri. Mereka yang bermobil dan merasa terganggu oleh ulah pengguna sepeda motor menginginkan agar sepeda motor dilarang, terutama di jalan-jalan utama; pengguna bus bikin jalur sendiri dan melarang pengguna kendaraan pribadi ikut memakainya; penggemar sepeda minta haknya dipenuhi. Dan penggila sepeda motor tak mau kalah. Akhirnya sudah pasti yang menang tentu saja siapa yang telah membuang perasaannya. Apa mau dikata?

Gambar: asmarantaka.wordpress.com

19 komentar:

Mulyani Adini mengatakan...

Hanya bisa geleng2 kepala ngebayanginnya...
Setiap kali saya lihat lintar berita apalagi Kota Jakarta..walahhh sesaknya minta ampun perasaan saya sih..
Ayo budayakan menaiki sepeda saja....

Muhammad A Vip mengatakan...

jangan pernah ke Jakarta deh Bu. kecuali sudah nggak tahan pengin ke sini.

nita mengatakan...

wkwkwwk agak bingung mo kasih comment opo, soale aku krj di main dealer smh honda lho mas xixixixi..
tapi yo secara pribadi pengennya jalanan jakarta nyaman dan teratur. mkn jg karena ruas jalan yg kurang sdangkan kendaraan tiap saat bertambah.

Dolar Gratis Nokia mengatakan...

ane seumur hidup belum pernah lihat monas mas, yang pasti setiap pemilik kendaraan bermotor -entah sedikit atau banyak- ikut menyumbang ;keruwetan udara' dan lalu lintas :D
,

Muhammad A Vip mengatakan...

Dolar:waduh!

niee mengatakan...

sama dengan di Pontianak, pengendara sepeda motorpun makin meningkat dari tahun ketahun,
aku juga gak bisa komen seh, soalnya di rumah aku sendiri 1 orang punya satu motor,
tapi saat ke jakarta aku gak berani bawa motor sendiri, rasanya jalanannya lebih menyeramkan :D

Pijan Vijan mengatakan...

haahhaha...ada2 ajaaa

Muhammad A Vip mengatakan...

niee:masa?
zuxuz:hehe

Sungai Awan mengatakan...

kunjungan balasan
sepeda motor ini ugal-ugalan pertumbahannya.
sangat banyak
ngebaki dalan ae yo kang

BeBek mengatakan...

Kemacetan di beberapa kota memang sudah merajalela...
Dan itu sudah merambah di Bali juga...
Hikz..

Salam kenal iya :)

attayaya-bahasa mengatakan...

waaaah aku pengguna sepeda motor,
pake mobil tuh ga enak
maceeeeeet...
mobil hanya untuk jalan jauh aja

hanya mengatakan...

kayanya emang makin banyak aje dagh.....polusi makin banyak aja dagh..

Muhammad A Vip mengatakan...

Tomo : makasih
Bebek:gila bener
attayaya:selamet slamet aja deh
hanya:begitulah

Sungai Awan mengatakan...

motore cuilik ngono gambare motor masa lalu ta iku maz

Majalah Masjid Kita mengatakan...

semakin tumpah ruahkah? bagaimana kalau jalan kaki?

moonlite! mengatakan...

satu-satunya solusi ya memperbaiki fasilitas umumnya dulu. tapi mau gimana. jakarta makin hari makin macet :(

Muhammad A Vip mengatakan...

MMK: setuju
Wong lucu:yao ya...

moonlite! mengatakan...

lagian sepeda motor sekarang makin gampang di dapet kadang malah ga pake DP segala ;D

moonlite! mengatakan...

ayo updateeeeeeeeeee nguing nguing ☺