Kamis, 21 Oktober 2010

Pemerintahan SBY-Budiono Tumbang, Butuh Berapa Lama?

"Murah-murah. Cepet ngentekna, aku pan balik kampung. Negara wis pan bubar! (Murah-murah. Cepat ngabisin, saya mau pulang kampung. Negara mau bubar!)" teriak seorang ibu penjual sayur di pasar tadi pagi. Saya sempat tertawa mendengar itu sambil lalu. Sejenak saya menyadari bahwa persoalan yang kini sedang ramai pun ternyata direspon oleh mereka yang berada di level bawah masyarakat. Tak hanya mereka yang melek politik saja seperti para aktifis yang lantang bersuara dengan berbagai macam cara sampai turun ke jalan berdemonstrasi. Beragam respon di negeri yang hetrogen lumrah tentunya dan tadi adalah salah satunya.

Setahun pemerintahan SBY-Budiono kemarin menghasilkan riuh-rendah di jalanan di beberapa tempat. Ekspresi kekecewaan ditunjukkan dan tuntutan mundur disuarakan. Di media-media massa di paparkan nilai buruk pemerintahan yang sekarang ini. Ya, fakta tak bisa ditutupi lagi. Negri ini terpuruk dan dikelola dengan cara yang buruk.

Selama ini pemerintah banyak berdalih dan kelihatannya akan terus berdalih tentang kondisi buruk yang berlangsung. Apalagi dengan kenyataan keberadaan mereka di puncak kekuasaan merupakan hasil pilihan langsung masyarakat, tentu rasa percaya diri mereka cukup tinggi. Tapi dari data-data mutakhir yang dimuat di media rasanya dalih mereka tak akan mampu lagi membantu citra pemerintah yang memang kian buruk. 

Lalu akan kah pemerintah yang sekarang akan tumbang. Tumbang tentu saja mungkin, tapi tidak untuk sekarang. Meski rezim tumbang di negri ini sudah pernah beberapa kali terjadi, tapi faktanya tak semudah merobohkan pohon-pohon tua di ibukota, cukup angin kencang, ambruklah sosok yang tinggi menjulang. Menumbangkan rezim di Indonesia selalu membutuhkan waktu lama. Selalim apapun rezim itu. Presiden Gus Dur adalah pengecualian, itu karena beliau sendiri yang menghendaki turun dengan cara meriah seperti dulu itu. Gus Dur terus merusak citra dirinya dengan berbagai cara dan massa bersuka cita seakan itu sebuah keberhasilan padahal lelucon. Untuk Sukarno dan Suharto tentu karena keduanya telah berada di masa lalah setelah lama berkuasa.

Sejarah membuktikan kita adalah bangsa yang tak mudah melawan ketika dianiaya. Selalu dibutuhkan seseorang dengan keperibadian tertentu untuk menggugah gairah orang-orang yang tertindas di negri adem ayem ini. Maka tak aneh kalau bangsa penjajah dalam catatan sejarah kita selalu lama bercokol di sini. Lebih dari itu, tanah yang konon gemah ripah loh jinawi ini pun banyak dihuni oleh pribadi-pribadi berwatak iblis. Sombong dan ingin berkuasa atas sesamanya yang lemah.

Jadi masih butuh waktu lama untuk menjatuhkan SBY dan balabantuannya. Dan kelihatannya hal itu tak akan pernah terjadi mengingat masa jabatannya hanya bersisa kurang dari lima tahun. Kecuali kalau konstitusi dirubah dan kekuasaannya berlangsung hingga duapuluh tahun kedepan. Saya yakin dalam hal ini bahkan seandainya banyak warga negri ini kelaparan dan mati, asal mereka jauh di pelosok daerah dan pegawai negeri makmur, masyarakat kota subur kekuasaan akan langgeng dalam empat tahun ke depan

Sampai di sini saya jadi menginginkan kekuasaan ini tumbang sekarang. Banyak hal positif bisa diambil darinya. Kita akan terbiasa melawan orang lalim siapapun dia dan dalam posisi apapun kita. Konstitusi mestinya mendukung hal semacam ini. Apalagi konon negri ini penduduknya mayoritas Muslim yang tentu tahu bahwa ketika dalam sebuah jamaah sholat imamnya batal maka harus diganti segera.

18 komentar:

Kopi Susu Pahit mengatakan...

"wakul nnglimpoang segone dadi sak latar"

bingung mo ngunjungi yang mana, karena ada 3 pintu yang ada di profil ... maka setelah bertanya ke si gundul-gundul pacul mampirlah kesini jadinya ....

Muhammad A Vip mengatakan...

Salam buat si gundul pacul.

penghuni60 mengatakan...

kpn ya Indonesia bs menemukan seorg pemimpin yg bnr2 pas sesuai dgn hati rakyat

Muhammad A Vip mengatakan...

kapan-kapan. hahaha

Aldy~PF mengatakan...

Saya kira kita harus menerima sebuah konsekwensi, keterpurukan ini bukan hanya salah sang presiden saja, tetapi komentar-komentar para pesain yang tidak pada tempatnya juga menjadikannya semakin parah.

Padahal, para pengkritik kebijakan yang dijalankan pada saat ini, jika diberi kepercayaan oleh rakyat, saya juga tidak yakin bisa lebih baik.

Tong kosong selalu nyaring berbunyi. IMO.

TUKANG CoLoNG mengatakan...

harus bersabar ampe 2014 mungkin brader

Muhammad A Vip mengatakan...

2014? dibalik saja 4102, hahaha

Kimi mengatakan...

Ng... Banyak sekali blognya. Jadi bingung mau ngeklik yang mana. Akhirnya dikunjungi ketiga-tiganya. Hehehe...

Tapi jadi bingung juga mau memfollow yang mana. :P

Muhammad A Vip mengatakan...

hihihi

Goyang Karawang mengatakan...

layaknya sinetron, skenario bisa saja berubah.. apalagi jika ada permintaan dari pihak 'sponsor' :D

Muhammad A Vip mengatakan...

sponsornya apa ya?

Tip Trik Blogger mengatakan...

hadapi dengan kesabarab sob
jangan ama kekerasan.
terima kasih sebelumnya

Belantara Indonesia mengatakan...

akhirnya ya pilih yg ini aj mas bro..bingung ada 3 weblog..hhhhh...SBY (Suka Bencana Ya..) presiden tak berguna, jual image, lebay..Boediono wapres gak ada kerjaan, ya dipilih sama Sby soalnya dia type: Siap Boss...Yes Sir!..dll..perasan ko kayak ga punya pemimpin negeri ini?...ya bagusnya lekas turun aja dah daripada ngerepotin,kasian para tukang jadi pada sibuk bersih2 gara 2 Sby mau ngantor di jogja kmaren...hhhhhh

Muhammad A Vip mengatakan...

Belantara Indonesia: nanti ada yang marah lho.

Kiki mengatakan...

masa kpresidenan sby-jk dulu jg bnyk tuh bacot2 yg mngatakan sby tak beres. tp knyataan mmbuktikan bhw masyarakat lbh bnyk yg mnyukainya krn kinerjanya lbh baik drpd yg lainnya.

kelamaan dipimpin presiden sprt suharto mmbuat pjabat2 jd brmental koruptor dan sbagian besar msyrakat kecil yg merasa trtindas jd sprt banteng lepas kandang yg hobi nyerodok sana sini. itulah masyarakat bodoh yg trlalu bnyk mnghabiskan wkt untk mmikirkan ksalahan2 orng lain tnpa smpat memikirkan apa yg sbaiknya dia lakukan. itulah orang2 yg tdk prnh puas dgn keadaan yg cm tau mnyalahkan orng lain. andaipun indonesia dipimpin seorang rasul sekalipun, pasti mereka jg akan dicela oleh masyarakat bodoh dan tdk prnh bersyukur.

huff...
i love sby !!

Muhammad A Vip mengatakan...

tuh kan, ada yang marah.

Kiki mengatakan...

weks... onde mandee....
bahasa tulisan dan bahasa lisan itu kan beda mas. krn dari bhs tulisan tuh kt tdk bs melihat bahasa tubuh si pmbicara. beda dong dgn bahasa lisan.

susah jg rasanya klo ada yg komentar: SBY (Suka Bencana Ya..) presiden tak berguna, jual image, lebay..Boediono wapres gak ada kerjaan, ya dipilih sama Sby soalnya dia type: Siap Boss...Yes Sir!..dll..perasan ko kayak ga punya pemimpin negeri ini?...ya bagusnya lekas turun aja dah daripada ngerepotin dgn bahasa tulisan trus kt lngsng mnilai bhw dia sdng marah. nah bgtu jg dgn komentar sy. hehe..

salam kenal buat kwn2 disini yah. sy si blogger copas nih. hihiii..

Muhammad A Vip mengatakan...

sip...pokoknya debat demi masa depan.