Rabu, 19 Oktober 2011

Wakil Menteri

Terus terang saya ketika pertama membaca ada istilah wakil menteri sempat kaget. Sejak kapan ada wakil menteri, begitu pertanyaan yang muncul kemudian. Seingat saya tak ada istilah wakil menteri sejak saya mengenal istilah menteri--para pembantu presiden itu. Tapi ternyata wakil menteri sudah ada sejak lama, entah sejak jaman presiden siapa.


Wakil menteri yang kini jumlahnya makin banyak sebelum menuai banyak kecaman seperti yang dimuat di media massa, sempat mengundang kecurigaan dibenak saya saat pertama kali mengetahuinya. Seperti diberitakan beberapa hari lalu, presiden mengangkat beberapa orang seperti: Denny Indrayana dan Nasaruddin Umar untuk menempati jabatan baru itu yang menurut dugaan saya sebagai sikap tak berani bersikap tegas karena berhadapan dengan tokoh partai pendukung pemerintah. Ada kesan presiden ingin merespon aspirasi masyarakat soal kerja menteri agama yang menuai banyak keritik, tapi tak ingin menanggung resiko dilemahkan dalam kekuasaannya maka yang dilakukan adalah menempatkan seorang wakil sebagai sindiran bahwa mentri yang bersangkutan bermasalah.

Yang lebih membuat saya bingung adalah pengangkatan wakil mentri yang ternyata dilakukan oleh presiden. Saya berpikir, bagaimana kalau menteri dan wakilnya ternyata tidak cocok, bisa jadi akan membuat masalah baru yang lebih rumit. 

Presiden kita sekarang sepertinya tak pernah bisa mengatasi masalah--saya tak tega menuduhnya tak ingin mengatasi masalah, terbukti semenjak beliau memimpin tak ada persoalan selesai teratasi. Dulu saat menjabat pertama kali banyak program berjalan, yang ternyata hanya karena saat itu ada Yusuf Kalla sebagai wakil yang diakui efektif dalam bekerja.  Dan sekarang dalam duetnya bersama Budiono rasanya tak ada keberhasilan yang dicapai, atau sebut saja hal berikut ini sebagai keberhasilan: impor kentang dan impor garam.


14 komentar:

rabest mengatakan...

wow, ngena banget yang terakhir itu.. :p

Muhammad A Vip mengatakan...

kena apanya?

Penghuni 60 mengatakan...

kamu aja bingung, apalagi saya sob...
:)

Muhammad A Vip mengatakan...

hahaha

Anonim mengatakan...

dulu aku sering ngikuti dunia politik di negri kita tapi sekarang ko udah males sekali ya...

Muhammad A Vip mengatakan...

baha;di malaysia asyik sih...

Unknown mengatakan...

aku ga suka nih sma dunia politik, isinya ga ad ketenangan..

Ninda mengatakan...

saya juga barusan denger ini mas
ah seneng sama kalimat terakhirnya juga
pedes :p

Dihas Enrico mengatakan...

garamku tak asin lagi....
kentangku tak kriuk lagi...
:P


hmmm.....
kurang bekerja keras....

TS Frima mengatakan...

tapi gak papa lah pake wakil, asal itu mentri gajinya dibagi dua sama wakilnya, jadi gak nambah pengeluaran negara :D

Mr. Nyach mengatakan...

sy juga bingung tentang ini, Mas.
makanya saya hanya nulis alam Indonesia yg indah ( I Love Indonesia )

Outbound di Malang mengatakan...

salam gan ...
menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
Tetaplah semangat memulai hal baru !
di tunggu kunjungan balik.nya gan !

Muhammad A Vip mengatakan...

outbound: sip bro

Anonim mengatakan...

nice artikel sob, maju terus