Terus terang saya ketika pertama membaca ada istilah wakil menteri sempat kaget. Sejak kapan ada wakil menteri, begitu pertanyaan yang muncul kemudian. Seingat saya tak ada istilah wakil menteri sejak saya mengenal istilah menteri--para pembantu presiden itu. Tapi ternyata wakil menteri sudah ada sejak lama, entah sejak jaman presiden siapa.
Wakil menteri yang kini jumlahnya makin banyak sebelum menuai banyak kecaman seperti yang dimuat di media massa, sempat mengundang kecurigaan dibenak saya saat pertama kali mengetahuinya. Seperti diberitakan beberapa hari lalu, presiden mengangkat beberapa orang seperti: Denny Indrayana dan Nasaruddin Umar untuk menempati jabatan baru itu yang menurut dugaan saya sebagai sikap tak berani bersikap tegas karena berhadapan dengan tokoh partai pendukung pemerintah. Ada kesan presiden ingin merespon aspirasi masyarakat soal kerja menteri agama yang menuai banyak keritik, tapi tak ingin menanggung resiko dilemahkan dalam kekuasaannya maka yang dilakukan adalah menempatkan seorang wakil sebagai sindiran bahwa mentri yang bersangkutan bermasalah.
Yang lebih membuat saya bingung adalah pengangkatan wakil mentri yang ternyata dilakukan oleh presiden. Saya berpikir, bagaimana kalau menteri dan wakilnya ternyata tidak cocok, bisa jadi akan membuat masalah baru yang lebih rumit.
Presiden kita sekarang sepertinya tak pernah bisa mengatasi masalah--saya tak tega menuduhnya tak ingin mengatasi masalah, terbukti semenjak beliau memimpin tak ada persoalan selesai teratasi. Dulu saat menjabat pertama kali banyak program berjalan, yang ternyata hanya karena saat itu ada Yusuf Kalla sebagai wakil yang diakui efektif dalam bekerja. Dan sekarang dalam duetnya bersama Budiono rasanya tak ada keberhasilan yang dicapai, atau sebut saja hal berikut ini sebagai keberhasilan: impor kentang dan impor garam.
14 komentar:
wow, ngena banget yang terakhir itu.. :p
kena apanya?
kamu aja bingung, apalagi saya sob...
:)
hahaha
dulu aku sering ngikuti dunia politik di negri kita tapi sekarang ko udah males sekali ya...
baha;di malaysia asyik sih...
aku ga suka nih sma dunia politik, isinya ga ad ketenangan..
saya juga barusan denger ini mas
ah seneng sama kalimat terakhirnya juga
pedes :p
garamku tak asin lagi....
kentangku tak kriuk lagi...
:P
hmmm.....
kurang bekerja keras....
tapi gak papa lah pake wakil, asal itu mentri gajinya dibagi dua sama wakilnya, jadi gak nambah pengeluaran negara :D
sy juga bingung tentang ini, Mas.
makanya saya hanya nulis alam Indonesia yg indah ( I Love Indonesia )
salam gan ...
menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
Tetaplah semangat memulai hal baru !
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
outbound: sip bro
nice artikel sob, maju terus
Posting Komentar