Selasa, 09 November 2010

Pahlawan Oh Pahlawan

Sekarang Hari Pahlawan. Meski semua orang yang pernah sekolah pernah diberi tahu bahwa ada yang namanya Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November setiap tahunnya, saya yakin tak semuanya ingat dan peduli. Apalagi di masa sulit semacam sekarang, dalam masa senang saja banyak orang abai pada persoalan-persoalan penting kenegaraan. Tapi kita nggak bisa menuntut semua orang melakukan hal tertentu yang kita ingin.


Disamping ada orang-orang yang tak peduli dengan peristiwa penting kenegaraan, ada orang-orang yang bukan hanya peduli tapi bisa dikatakaan kelewat peduli. Mereka menurut saya adalah orang yang sibuk ribut-ribut soal layak tidaknya seseorang diberi gelar pahlawan. 

Kita semua tahu kalau ada usulan agar Pak Harto, mantan presiden kita diberi gelar pahlawan. Lalu ada orang-orang yang menganggap itu sesuatu yang tidak semestinya. Dan seterusnya dan seterusnya.

Kalau menurut saya negri ini sudah kebanyakan pahlawan. Juga apa manfaatnya pahlawan-pahlawan itu kalau ternyata setelah didaftar lalu dilupakan. Mereka, orang-orang yang diberi gelar dan namanya masuk daftar panjang pahlawan nasional adalah orang yang dianggap layak untuk diingat karena keteladanannya. Semuanya agar generasi penerus memiliki sosok yang bisa dijadikan panutan, tapi benarkah kita hidup dengan anutan selama ini?

Negri ini berjalan tanpa tujuan seakan-akan, karena kita tak punya anutan. Kita berjalan dengan kesombongan selama ini seakan kita adalah pribadi-pribadi yang terbentuk secara mandiri. Kalaupun ada sosok yang pada akhirnya diagung-agungkan sebagai panutan pun ternyata tak sungguh-sungguh itu dilakukan. Seperti umat muslim negri ini, mereka mengaku mengikuti Nabi Muhammad SAW, tapi mana buktinya. Nabi menyatukan kabilah Arab yang cerai berai, kita di sini terus bertikai. Lebaran saja tak pernah mau bareng.

Tentu saja saat seperti sekarang adalah sebuah moment,  dimana kita diberi peluang untuk menyadari kekeliruan dan memulai hari baru. Tapi sekali lagi tak mungkin hal semacam ini dipaksakan. Orang beragama saja nggak ada paksaan, apalagi sekedar bercanda dengan masa lalu. Ya nggak?


2 komentar:

Kopi Susu Pahit mengatakan...

yang telah gugur berjuang demi kemerdekaan dan mempertahankan negara kita ini tidak butuh gelar pahlwan ...

yang butuh gelar pahlawan adalah yang masih hidup sekarang ini ...

Muhammad A Vip mengatakan...

yang hidup biar tambah semangat ya?