Beredarnya iklan ajakan Sholat Jumat
bersama Capres 02 Prabowo Subianto di Masjid Kauman Semarang, bagi saya ini
kampanye di tempat ibadah. Bahkan kalau besok saat berlangsung acara di sana
bersih dari atribut kampanye dan tak ada kata-kata yang bisa dikategorikan sebagai
kampanye, tetap saja akan sulit untuk menyangkal bahwa semua itu bukan
kampanye. Bawaslu dalam hal ini harusnya tegas menyatakan iklan ini sebagai
pelanggaran dalam pemilu. Tentu saja tak bisa serta merta melarang Prabowo
jumatan di Masjid Kauman, karena pasti perdebatannya bisa panjang-lebar, cukup tetapkan ini sebagai kampanye di masjid.
Apa yang dilakukan pendukung Capres
02 ini jelas respon dari taggar yang
ramai tiap Jumat yang mempertanyakan di mana Prabowo jumatan. Respon yang
kekanak-kanakan yang justru mengundang olok-olok. Kalau mau pamer “Sang Jago”
bisa sholat atau biasa Sholat Jumat kenapa tidak tunjukkan saja masjid
tempatnya sholat selama ini agar yang penasaran bisa datang untuk mendapat
kesaksian dari orang setempat. Atau kalau memang jarang jumatan tak perlu lebay
dalam merespon ejekan para cebong, toh para kampret tak akan pernah ke
mana-mana.
Kita lihat apa yang akan terjadi
siang nanti dan seterusnya. Kata sebuah lagu “dunia ini panggung sandiwara” dan
sekarang ini Indonesia sedang jadi panggung sirkus yang gegap gempita. Semoga kita
yang jadi penonton bisa mendapat kepuasan setelah pertunjukan usai, tidak
kecewa lalu menyalahkan siapa saja dan melampiaskan kekesalan dengan cara yang
sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar