Pasangan Capres-cawapres dan Daftar
Calon Tetap (DCT) Calon Anggota Legislatif atau Caleg DPR RI dan DPD RI telah
ditetapkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan apakah kita sudah siap ikut pemilu lagi? Siap tidak siap, kita
sebagai rakyat jika diajukan pertanyaan jawabanyya pasti siap, memang apa
susahnya datang ke Tempat Pemungutan Suara ( TPS) dan menusuk-nusuk kertas
suara, ya toh? Artinya, silahkan bersaing bagi mereka yang punya banyak uang untuk berebut kursi dan kedudukan, asal jangan lupa dengan rakyat kebanyakan yang
setiap hari peras keringat banting tulang demi bertahan hidup, bagi-bagilah
walau sekedar untuk beli pulsa.
Faktanya pemilu adalah soal pesta. Disebut
dengan jelas sebagai Pesta Demokrasi. Namanya pesta pasti bersenang senang dan gamblang
sekali pada tiap penyelenggaraan pemilu triliunan uang negara mengucur, tumpah
dan jadi bancakan. Banyak orang bersenang-senang, banyak acara dan
makanan-makanan enak, orang-orang di mana-mana pakai pakaian seronok dan biduan-biduan bertubuh
montok, tapi pasti lebih banyak yang tidak terlibat atau sekedar menonton dari
kejauhan.
Dalam banyak kesempatan saya bisa
ikut merasakan nuansa pesta itu, dari sibuk membuat atribut-atribut kampanya, datang
dan makan enak pada acara-acara yang diselenggarakan peserta pemilu, dapat uang
sogokan agar mau memilih, didaftar oleh
calo suara sebagai salah seorang yang akan dapat uang Rp 10000,- sebagai ongkos
datang ke TPS dan ikut terlibat jadi panitia penyelenggara yang sudah pasti tak
kalah asyik. Menyenangkan dan menggairahkan sudah pasti dan sulit disangkal,
melenakan. Namanya juga pesta, menjadi
bagian darinya benar-benar sulit untuk menolak walau ketika direnungkan rasanya
ada bnyak dosa yang harus ditanggung.
Apakah dari awal adanya Pesta
Demokrasi ini beraroma kemubaziran seperti sekarang ini? Dan akankah terus
kekonyolan ini berlangsung di dunia yang manusianya konon lebih baik dari
generasi sebelumnya? Saya menjalani pemilu berturut-turut dalam dua tahun terakhir dan
satu lagi sudah di depan mata setelah sebelumnya mengalami pemilu-pemilu lain
yang lebih meriah. Entah mengapa, ada harapan tak ada lagi pesta-pesta mubazir
ini. begitu banyak pengorbanan untuk
hasil yang tidak jelas manfaatnya bagi semua orang.
Sudah ah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar