Gayus dan Masa Depan Indonesia

Berita tentang Gayus Halomoan Tambunan yang nilep duit pajak terus mengalir dan menjamah siapa saja yang melek informasi. Dan pembicaraan tentangnya pun tak hanya milik penegak hukum dan orang-orang yang peduli dengan kondisi bangsa dan negara  ini, tapi tukang becak di kampung yang biasanya sibuk dengan masalah sendiri bahkan anak SD yang sibuk main di jalanan pun ikut latah mengomentari Gayus Sang Superstar.

Gayus memang super star. Seorang pegawai negeri berpangkat rendah tapi dengan kelihaiannya mampu mendapat penghasilan luar biasa dan kekayaanya diduga sedemikian melimpah meski sampai sekarang tak diketahui dimana semuanya disimpan. Banyak orang menyimak berita tentangnya dan penasaran ingin tahu banyak tentang dia tentu bukan sesuatu yang aneh, siapa tak senang dengan orang kaya di dunia ini terutama orang-orang di Indonesia. Orang kaya adalah pujaan, di manapun ia berada. Mungkin karena kita semua, atau sebagian besar dari kita ingin menjadi kaya dengan memiliki banyak uang dan harta.

Dengan kondisi mental bangsa yang seperti ini rasanya wajar kalau saya khawatir ketika memikirkan masa depan. Tentu yang saya maksud adalah masa depan dunia ini, terutama Indonesia yang jelas-jelas tempat saya tinggal dan kuburan buat saya kelak saat meninggal. Bagaimana tidak khawatir, saya yang masih mungkin hidup lama di sini tentu saja takut kalau pada suatu hari nanti ternyata semua manusia yang saya temui setiap hari adalah Gayus. Yaitu orang-orang cerdas yang mampu bermain di wilayah kerjanya namun bukan memberi manfaat tapi curang dan mementingkan diri sendiri. Sesuatu yang sekarang kelihatannya sudah banyak tapi masih tak diperhatikan aksinya kecuali Gayus.

Ketakutan saya rasanya sangat mungkin terjadi, mengingat penanganan Gayus yang seakan-akan kasus ini bukan kasus penting. Gayus seakan malah seperti tokoh hebat yang patut diteladani. Dikecam tapi diekspos di publik dengan gegep gempita. Wajahnya pun tak tampak seperti seorang pesakitan atau tertuduh. Gayanya santai dalam banyak tampilannya di media massa. Bajunya rapi dan tampak berwibawa.

Saya rasa banyak anak-anak remaja atau ABG yang membayangkan dirinya menjadi Gayus. Punya uang banyak lalu bisa menyuruh-nyuruh polisi, jaksa bahkan hakim. Bahkan tokoh partai terkemuka konon tunduk padanya. Saya sendiri andai tak melek agama akan terang-terangan mendukung Gayus. Toh, dalam keseharian saat ini mencari sosok yang seperti dia bisa dibilang mudah. Tak perlu melihat ke departemen  milik pemerintah, di tempat-tempat yang setiap saat hal macam itu dikecam seperti tempat ibadah orang-orang macam Gayus ada dan hidup dengan suka cita. Maka kalau Gayus dibiarkan terus jadi superstar di media massa, Indonesia masa depan adalah milik Gayus.