Jumat, 05 Agustus 2011

Puasa Biang Masalah

Selamat berpuasa untuk anda semua yang saat ini tengah ikhlas berpuasa. Yang tidak ikhlas puasa saya tak bisa menyelamatinya karena kalau ada yang mengamalkan perintah agama karena terpaksa pasti sial alamatnya. Sial karena orang yang terpaksa dalam berbuat sesuatu pasti tersiksa batinnya dan mengamalkan agama dengan terpaksa menyalahi ketentuan, sebab sudah ditegaskan sejak awal bahwa tak ada paksaan dalam agama (Al Baqoroh: 256).


Bicara tidak ikhlas atau terpaksa dalam berpuasa mungkin kesannya sombong. Sok tahu saya tentang isi hati orang, menuduh ada orang yang tak sungguh-sungguh dalam puasanya. Maafkan saya, di sini saya tak ada maksud menuduh siapapun, yang saya lakukan hanya merespon pengalaman semata. 

Sepengalaman saya, banyak orang yang dalam bulan puasa ini selalu mengeluhkan puasa atau  tidak mengeluh tapi dengan sikapnya seakan puasa adalah masalah yang menjadi sebab sesuatu tak bisa dilakukan sebagaimana mestinya. Seperti saudara saya yang enggan diajak berjalan kaki ke suatu tempat di siang hari dengan alasan sedang puasa, padahal tujuan kepergian kita adalah demi kepentingannya. Atau gampang ditemui di masjid-masjid atau di manapun, orang-orang yang tidur-tiduran atau tidur beneran padahal saat itu jam kerja dan diketahui mereka adalah para pekerja dilihat dari pakaiannya. Instansi pemerintah juga mengurangi jam kerja pada bulan puasa ini. Rasanya tak perlu kajian yang mendalam untuk menilai beberapa contoh tadi bahwa semua itu membuktikan bahwa seakan puasa adalah masalah. Orang menunda suatu keperluan hanya karena sedang puasa, produktifitas kerja berkurang di bulan puasa dan lain-lain yang kemudian membuat orang-orang yang tidak berpuasa (dalam hal ini non muslim) menilai negatif puasa ini. Seorang teman non muslim pernah mengatakan pada saya bahwa sholat jumat mengganggu dunia ekonomi, sesuatu yang kemudian saya bayangkan pasti banyak di sana yang menilai puasa pun mengganggu perekonomian, karena adanya puasa membuat orang-orang bermalasan.

Saya pikir inilah kenapa puasa diserukan pada orang-orang beriman. Tidak pada seluruh manusia atau orang-orang yang merasa beragama, karena puasa modal awalnya adalah akal dan kewarasan. Dan orang yang beriman adalah orang yang berakal alias memiliki kewarasan. Dalam konsepsi saya, iman adalah puncak pengetahuan. Suatu pencapaian yang meyakinkan sebagai hasil dari membaca dan berpengetahuan.

Puasa yang dilaksanakan dengan keberimanan pasti tak memerlukan himbauan agar meminum suplemen tambahan atau vitamin penambah tenaga. Tak perlu juga obat sakit maag, karena pengetahuan telah membuktikan bahwa sepanjang ada puasa tak pernah didapati orang menderita karenanya. Anak kecil puasa, kakek-nenek puasa, pemain sepak bola dunia puasa dan kuli macul juga puasa. Dan belakangan  ilmu kedokteran pun menyatakan puasa baik bagi tubuh manusia.

Disamping menahan lapar dan haus, yang lebih utama adalah sikap pengendalian diri. Orang yang berpuasa dengan laparnya sangat mungkin kesadarannya terjaga. Lapar bisa menjadi kontrol sikap laku keseharian. Lapar menghaluskan perasaan, sehingga empati pada orang lain mungkin meningkat. Maka kalau ada yang mengaku berpuasa tapi memusuhi orang-orang yang tidak berpuasa, telah menjadikan puasa sebagai alasan berbuat jahat, sama saja telah menjadikan puasa sebagai masalah.

Semoga puasa kita mengatasi masalah dan mendamaikan semesta. Karena sebagaimana tujuannya yaitu pengendalian diri, dengan puasa semoga sikap merusak kita selama ini terkikis dan masalah dunia bisa dikurangi. Agama pun tak lagi dikucilkan karena dianggap konyol hanya karena sikap konyol orang-orang yang sok membelanya.


16 komentar:

Anonim mengatakan...

Semoga saja ya mas puasa tidak dikambing hitamkan karena secara tidak langsung itu menyalahkan perintah Allah juga ya...

Muhammad A Vip mengatakan...

ya, bagaimanapun puasa bukan kambing.

zan mengatakan...

waktu kerja jadi kuli saya tetep puasa kok...ngga ada alasan dengan dalih lagi puasa... puasa itu ibadah, ibadah itu harus ikhlas bukan untuk suatu alasan...

Unknown mengatakan...

Salam sahabat
Semua ini karena niat agar tidak berpengaruh pada suatu keadaan
Semoga istiqomah ya

catatan kecilku mengatakan...

semoga puasa kali ini aku bisa menjalaninya dg lebih baik daripada sebelumnya. :)

Boyband di Indonesia Sudah Menjamur mengatakan...

berbahagialah kalau sudah dapat menjalankan puasanya sampe full :D

Muhammad A Vip mengatakan...

zan: sama, saya dulu juga kuli dan begitu, nggak nyombong lho
Dhana:semoga kita istiqomah
Mbak reni: semoga kita demikian adanya
boyben:ketawa dong

Taufik Nurrohman mengatakan...

Persuasi berpuasalah bagi orang yang beriman memang terkadang tampak sebagai sindiran bagi orang-orang tertentu.

r10 mengatakan...

aku pernah baca (lupa hadis/quran) yg jelas taatlah kpd Allah dgn rasa suka atau terpaksa, yg penting tunduk kepada-Nya

jadi lebih baik terpaksa tunduk kepada Allah daripada melawan-Nya

Goesta Agoestina Tika mengatakan...

Pda dasarnya tu adlah sikap n sfat asli dri budaya masyrakt Indonesia yg brmalas2an dgn da nya puasa bsa d jdikan alsan bgi wktunya..
ok, met mnunaikn ibdah puasa.
slam kenal mas, trmksih ya

Muhammad A Vip mengatakan...

rio:rasanya orang mau melakukan dengan terpaksa karena tahu untuk apa dia melakukannya.
Ku lihat:masak sih?

Tip Trik Computer mengatakan...

Salam Persahabatan
Berkunjung Silahturrahmi sob
Postingannya bgus
terus berkarya n sukses selalu ya

Tip Trik Facebook mengatakan...

Met siang gan
met berpuasa aja ya

Dihas Enrico mengatakan...

tapi pada akhirnya isbathlah yg jadi biang masalah.... :P

Unknown mengatakan...

mampir sob...

Unknown mengatakan...

biasa lah asal jgn slg gntok-gntokan aj yg pntg ikut ulama masg-masg biasa lah asal jgn slg gntok-gntokan aj yg pntg ikut ulama masg-masg